Oh, ternyata ada post yang masih masuk draft ya. Maaf nih, kayaknya udah berapa bulan dianggurin post yang satu ini hehe. Well, i let you read this one. Ingat ya, ini post udah berapa bulan lalu. Tidak gue edit lagi supaya rasanya masih sama saat gue tulis. So, enjoy!------------
Whoop! Langsung gue bangun dari tempat tidur dan segera mengambil laptop yang ada diatas lemari. Tiba-tiba aja gue nggak mau tidur dulu dan mau menulis dan berbagi sesuatu.
Whoop! Langsung gue bangun dari tempat tidur dan segera mengambil laptop yang ada diatas lemari. Tiba-tiba aja gue nggak mau tidur dulu dan mau menulis dan berbagi sesuatu.
Yang akan gue tulis ini adalah review film yang gue tonton hari minggu kemarin. Sebelum gue review, gue ingin sedikit cerita hari itu. Hari minggu kemarin, si Pacar mengajak pergi di tengah kegiatannya yang padat. Dari ngurus mobil sampai ketemu temennya. Gue dapet jadwal siang. Beliau mengajak pergi tidak lain untuk menemaninya "me time". You know, "me time" dia itu ngelaptop. Jadi daripada bengong nggak ada bahan bacaan juga, gue nonton film aja. As usual, without read any synopsis and watch any trailer, i picked by instinct. Pilihan gue jatuh ke All The Money In The World (2017).
Jujur aja, gue pilih film ini karena yang main Mark Wahlberg. Beberapa kali gue nonton film dia, nggak ada yang jelek menurut gue dan menarik semua film-filmnya. Dari Ted sampai The Fighter. All genre, he did very well.
All The Money In The World adalah film yang diadaptasi dari sebuah buku yang berjudul Painfully Rich: The Outrageous Fortunes and Misfortunes of The Heirs of J. Paul Getty. Buku yang ditulis oleh John Pearson ini menceritakan tentang kisah nyata penculikan cucu dari salah seorang terkaya di dunia, John Paul Getty, seorang pengusaha minyak yaitu John Paul Getty III pada tahun 1973. Hal yang menarik dan menjadikan penculikan tersebut highlight adalah si penculik mengirimkan potongan kuping sebagai ancaman bila uang tebusan tidak dibayarkan. Tidak hanya itu, uang tebusan yang berhasil di diskon alias di negosiasi sampai kira-kira 76% dari penawaran si penculik (dari 17 juta USD sampai 3-4 juta USD, sorry gue lupa hehe), serta Mr. Getty menolak bayar uang tebusan untuk cucunya sendiri.
Ada empat karakter yang berkonflik disini. John Paul Getty, cucunya, orang kepercayaannya, dan menantunya. John Paul Getty sendiri diperankan oleh aktor senior Christopher Plummer (The Sound of Music) yang dari peran ini katanya masuk di nominasi Best Supporting Actor. Cucunya yang di culik, Paul Getty III diperankan oleh Charlie Plummer. By the way filmnya sih nggak ada yang gue tahu ya. Lalu ada Mark Wahlberg (Ted) sebagai Fletcher Chase, orang kepercayaan si Getty. Terakhir, Michelle Williams (Blue Valentine) sebagai Gail Harris, Ibu dari Paul Getty III.
Christopher Plummer sebagai John Paul Getty. Plus anjing disampingnya |
Mark Wahlberg sebagai Fletcher Chase. Mirip Clark Kent ya? |
Dari ceritanya gue belum baca bukunya sih. Alur maju mundurnya nyaman diikuti. Scene kurang banyak tentang Chase menunjukkan lihainya bernegosiasi dengan partner kerja Getty. Jadi saat diminta Getty untuk mengurus penculikan Paul, gue melihatnya tidak yakin. Lalu apakah Getty meninggal dengan begitu? Sendirian sambil memandangi lukisan ibu dengan bayinya yang lucu? Lalu apakah betul Getty setega itu mengarang cerita kepada cucu dan anaknya mengenai patung setengah manusia itu? Kalau ya, gue ikut sedih dan kecewa tentunya. Sebegitunya kakek gue.
Michelle Williams sebagai Gail Harris |
Ini film bagus. I gave applause when after credits showed up. Alasannya dengan mudah gue katakan, film dan cerita nyata Mr. Getty sekeluarga menunjukkan bahwa uang tidak bisa membeli segalanya. Malah kadang uang jadi bumerang kita sendiri. Score IMDb 7/10 dan di Rotten Tomatoes 6,9/10. Kalau dari gue sendiri 7,5/10. So, happy watching guys!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar