Tadi malam gue tidur lebih awal lalu bangun sekitar jam 2 karena lapar. Mas Singgih yang ternyata baru tidur setelah ngerjain sesuatu, gue bangunin. Mau masak nasi dulu kok rasanya mager. Eh, Mas Singgih kasih ide buat beli makan di Gofood aja. Cuma fast food, nasi goreng, dan martabak aja yang masih buka jam segitu. Mas Singgih yang emang anaknya lebih sehat dari gue, nyaranin coba cari makanan yang lebih sehat. Gue cari deh ada makanan selain dua makanan itu sambil dalam hati bilang healthy food gue rasa nggak ada yang buka jam 2 pagi ya sayang, hehe. Beberapa menit scrolling dan searching, tetap gue nggak nemu makanan lain. Akhirnya, gue pilih nasi goreng ikan teri medan. Tiga puluh menit kemudian makanan gue sampai. Nasi goreng gue santap, Mas Singgih lanjut tidur.
Harusnya gue ngantuk setelah makan, ini malah sama sekali nggak. Daripada tidur, gue nonton film aja. Gue bukalah Netflix di Ipad. Gue lagi nggak mau film yang terlalu mikir, jadi gue cari film genre drama Indonesia. Terpilihlah Twivortiare. Gue pilih Twivortiare karena gue inget pernah lihat teman gue, Lia pernah baca novelnya. Sampul novelnya lucu banget seperti resep obat. Dulu nggak sempat baca novelnya, jadi sekarang mari disempatkan nonton filmnya.
Twivortiare (2019) bercerita tentang kehidupan percintaan dan rumah tangga antara seorang dokter Beno (Reza Rahadian) dan seorang banker Alexandra (Raihaanun). Diceritakan diawal film mereka mereka memutuskan bercerai. Padahal awal pertemuan mereka sangat manis. Setelah dua tahun dari berselang, Alexandra berusaha move on dari Beno dengan menjalin hubungan dengan Denny (Denny Sumargo) namun tidak bagi Beno yang masih mengharapkan menjalin hubungan kembali dengan Alexandra. Alexandra yang tidak bisa menyembunyikan perasaannya yang masih cinta dengan Beno, akhirnya melepaskan Denny dan setuju menikah kembali dengan Beno. Dari sana cerita dramanya bergulir.
Nonton film ini mengingatkan gue dengan salah satu film Netflix pertama yang gue tonton, Marriage Story (2019). Kedua pasangan di film tersebut sama-sama digambarkan menjadi pasangan ideal untuk satu sama lain dan dianggap pasangan sempurna. Bagi yang sudah nonton film tersebut, Twivortiare punya soul dan masalah yang sama dengan level kronis yang berbeda. Di Twivortiare akhirnya bahagia tapi kalau Marriage Story akhirnya menyedihkan. Anyway, gue sangat sangat sangat menikmati adegan Beno dan Alexandra berantem sepanjang film karena hal-hal yang jadi pencetus pertengkaran mereka adalah hal yang sebenarnya sederhana (tapi kalau ditanggapi negatif bisa jadi malapetaka) dan sering terjadi dan ditemui di kehidupan nyata sehari-hari.
Chemistry dari Reza Rahardian dan Raihaanun bisa gue katakan cukup baik. Sebelum gue nulis ini, gue sempat membaca sebuah artikel tentang Twivortiare yang menyebutkan chemistry Reza Rahardian dengan Adinia Wirasti di Critical Eleven masih lebih baik dibanding dengan Raihaanun. Gue nggak bisa bilang mana yang lebih baik ya karena gue belum nonton Critical Eleven (2017). Tapi gue bisa membandingkan antara chemistry Reza Rahardian - Raihaanun dengan Reza Rahardian - Acha Septriasa di film Test Pack (2012). Jujur, gue lebih suka chemistry Reza Rahardian dengan Acha Septriasa. Lebih tersentuh aja gitu.
Alex dan Beno |
Saat Alex dan Beno mau menikah untuk kedua kalinya |
Pas adegan ini sweet banget sih, hehe. |
Denny dan Alex |
Buat gue yang baru membina rumah tangga, gue dapet beberapa pelajaran dari Twivortiare. Berumah tangga itu bukan hal yang mudah tapi juga bukan hal yang sulit untuk dijalanin. Bagaimana komunikasi dua arah dari pasangan itu sangat penting, waktu yang harus diluangkan buat keluarga, keterbukaan, kejujuran, menjaga komitmen untuk terus belajar dan memahami satu sama lain, dan selalu mencari jalan keluar dari segala masalah yang ada sama-sama. Cuma karena kita nggak makan bekal yang disiapin pasangan kita aja bisa jadi berantem. Jadi, saling menghargai juga jadi hal nggak kalah penting dalam menjaga hubungan.
Oh iya, seperti diawal gue katakan gue belum pernah baca novelnya jadi gue nggak bisa komentar terkait bagaimana Twivortiare versi film mengimplementasikan Twivortiare versi novel. Jadi, bagi yang sudah nonton dan baca, bisa kasihtau gue bagaimana hasil penilaianan kalian. Score IMDb untuk film ini adalah 5,7/10. Kalau dari gue 8/10 tanpa baca novel. Eh, cuaca di Jakarta hari ini lagi mendung. Coba deh nonton Twivortiare kalau emang ada yang punya hubungan kondisinya juga lagi sama. Kali aja dapet inspirasi dari sana cara baikannya gimana. Pokoknya, jangan pernah menyerah sama pasangan masing-masang ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar