Siapa Dia

Minggu, 12 April 2015

Estomago: A Gastronomic Story


Bulan April mungkin menjadi salah satu bulan yang ditunggu-tunggu kedatangannya sejak awal tahun karena di bulan ini beberapa film keren dari luar dan dalam negeri tayang. Sampai saat ini sih film keren yang udah tayang diantaranya adalah Fast And Furious 7, Guru Bangsa Tjokroaminoto, dan Filosofi Kopi. Tapi sayang seribu sayang. Saya nggak bisa nonton semua film tersebut karena bulan ini bulan penting buat studi saya jadi puasa nonton dulu dan mengurangi ngopi sana sini. Ya gitu deh. Bantu doa ya makanya biar cepet selesai dan bisa bebas ke bioskop dan ngopi sana sini lagi. Hehe.

Saya tetaplah saya yang nggak bisa begitu saja saya lepas dari film. Saat ada waktu luang seperti sekarang ini, saya meluangkan waktu saya buat nonton film. Syukurlah, beberapa minggu kemarin saya sudah menyimpan beberapa film baru di laptop saya. Jaga-jaga kalau saya sedang suntuk dan kangen ingin nonton, saya tinggal membuka laptop saya saja. Anyway, film pertama yang akan saya tulis di bulan ini adalah Estomago: A Gastronomic Story.




Awalnya saya sempat nggak tertarik menonton film Estomago. Film foreign language tentang kuliner. Ah, terdengar membosankan dan aneh bagi saya, Namun, saya pilih film ini untuk ditonton apalagi saya tulis karena film ini masuk kedalam 11 film favorit tentang makanan yang ditulis oleh Kak Nuran di website Mojok.co. Yang saya tahu, beliau mengerti soal makanan. Jadi, kenapa nggak saya coba tonton. It would be interesting and trustworthy.

Lima menit pertama saya nggak tertarik dengan film ini. Saya membatin, kalau dalam 5 menit lagi film ini tetap nggak menarik, saya akan ganti menonton film lain. Saya bersyukur menunggu karena ceritanya seketika menjadi menarik bagi saya.

Estomago adalah film Brazil/Italia tahun 2007. Bercerita tentang seorang pria bernama Nonato yang bertahan hidup di penjara dengan mengandalkan kemampuannya memasak. Berawal dari kedatangannya ke sebuah kota, dimana dia tidak tahu arah dan tujuannya kemana. Untuk bertahan hidup, dia bekerja di sebuah tempat makan kecil yang kemudian membuatnya mengetahui bahwa didalam dirinya terdapat skill memasak yang mumpuni. Dari situ cerita bergulir. Nonato pindah bekerja ke sebuah restoran besar, bertemu pujaan hati, dan terlibat peristiwa dimana akhirnya dia mendekam di penjara.

Pertama kali bertemu dengan Iria

with his new boss in new place

Jail's friends

Film ini beralur bolak balik. Terkaan saya, pembuka filmnya adalah awal. Eh, ternyata saya salah. Meskipun beralur bolak balik tapi film ini sama sekali tidak membingungkan. Kita akan dengan sangat mudah dibuat mengerti. Genre Estomago adalah drama. Didalamnya ada kisah pilu Nonato bertahan hidup dan kisah cintanya yang berakhir tragis dengan Iria, seorang pekerja seks komersial yang jatuh cinta dengan semua makanan lezat buatan Nonato. Bagi yang nggak sabar mungkin akan nggak tahan dan akan beralih menonton film lain. Tapi jangan dulu, film ini klimaksnya mendekati akhir. Konflik dalam Estomago tidak berlebihan dan terasa cukup bagi saya. 

Nonato pertama kali datang ke kota

Nonato as a chef assistant

Nonato as a chef..... in jail
Yang saya suka dari film ini adalah makanan yang dibuat pada film ini serba Itali. Saya suka sekali dengan pasta dan segalanya tentang Itali. Semua makanan di film ini terlihat enak dan membuat saya lapar saat menontonnya. Yah, meskipun selama hampir 2 jam nggak melulu ada makanannya sih. Selain itu keromantisan yang ada pada diri Nonato saat meminta Mr. Zulmiro, majikan di tempat makannya dulu menjadi Best Man bila dia menikah dengan Iria nanti. How sweet.

Estomago tidak hanya berbicara tentang makanan secara harfiah tapi berbicara tentang gambaran perilaku manusia sebagai "pemakan" dan sebagai yang "dimakan". Skor di IMDb 7,7/10 tapi buat saya ini 8/10. Well, have a good dinner, pals. Jangan lupa ditonton ya!

2 komentar:

  1. Balasan
    1. hihi baru baca. udah nggak ada btw filmnya.. kehapus waktu reset laptop mas fajar :p

      Hapus