Saat gue menulis ini, gue berada di kamar minjem laptop kakak gue. Karena memang libur panjang dan penelitian skripsi gue sedang mandek jadi gue putuskan untuk pulang ke rumah. Kerjaan gue dirumah juga nggak begitu “padat” seperti liburan gue sebelumnya yang lumayan sering main diluar. Liburan kali ini gue prioritaskan untuk dirumah bantu nyokap jagain cucunya yang lucu dan tentunya ngerjain beberapa tugas yang ringan seperti bikin ta’jil setiap hari. Well, gue nggak mau cerita tentang liburan gue tapi mau nulis tentang film yang barusan aja gue tonton.
Film yang mau gue review bukan film pertama yang gue tonton di rumah tapi adalah film pilihan random gue di toko tadi siang. Film ini belum pernah gue denger sebelumnya karena sepertinya nggak masuk bioskop Indonesia dan unpredictably ceritanya menarik. Maka dari itu, gue semangat buat nyeritain bagaimana sih film ini.
Film ini berjudul Bad Words (2014). Aktor utamanya sudah pasti sering lihat di banyak film drama/drama komedi tapi nggak tahu namanya. Dia adalah Jason Bateman (The Switch, The Change-Up) yang berperan sebagai Guy Trilby. Film ini adalah film debutnya sebagai seorang Sutradara sekaligus Produser. Film ini masuk kategori komedi tapi sepanjang film gue nggak ketawa dan senyum pun tidak. Untuk sinopsis dan trailer silahkan cari sendiri ya.
Yes, gue suka sekali ceritanya yang berlatarbelakang kompetisi mengeja atau dalam bahasa inggris spelling bee. Unik dan berbeda. Kalau dari alurnya, menurut gue cukup datar di awal padahal starting point film ini sudah bagus dan cukup mengejutkan dimana gue dibuat menebak-nebak mau jadi apa dan ngapain si Guy Trilby ini. Pertama gue anggap dia penderita autis yang menjadi peserta lomba, lalu gue tebak dia adalah seorang bapak tuna rungu yang anaknya adalah peserta lomba. Tebakan gue ternyata nggak ada yang benar. Guy Trilby adalah pria berumur 40 tahun yang normal, sehat, cukup brengsek dan peserta lomba spelling bee yang diikuti anak-anak dibawah kelas 8. This is make the story completely change my side.
Ceritanya mulai menarik saat Guy ada di panggung yang lebih besar dari setting sebelumnya. Mulai dari situ konflik bermunculan dan tidak lagi datar seperti diawal. Ceritanya juga mulai rumit, dari apa alasan Guy mengikuti perlombaan ini yang menjadikan dirinya seperti pecundang dan penjahat yang mau merampok impian dan usaha anak-anak, bagaimana Guy berteman dengan teman ciliknya sekaligus rivalnya Chaitanya Chopra (Rohan Chand), masa lalu kanak-kanaknya yang kelam, dan masih banyak lagi.
Dari uniknya film ini, terdapat satu kelemahan besar yang menjadikan film ini minus di mata gue. Di film ini peran pendamping sentral Chaitanya yang merupakan seorang anak berusia 10 tahun melakukan akting orang dewasa yaitu minum minuman keras dan porno. Menurut gue pribadi, walaupun film ini adalah film komedi dewasa tapi tidak sepatutnya melibatkan hal-hal orang dewasa terlalu banyak pada peran anak-anak. Sudah pernah ada film lama, gue lupa judulnya apa. Dimana pada film tersebut peran utama semuanya adalah anak-anak tapi bedanya film tersebut pendekatannya ke kekerasan, bukan porno. Bagus sih cerita keduanya hanya saja menurut gue pribadi kurang pantas. Selebihnya, cerita Bad Words bagus dan menyimpan pesan positif yaitu setia kawan dan tidak egois. Apalagi konflik masa lalu yang menjadi penutup pada film ini tak tertebak dan menjadikan film pertama Bateman berkesan, buat gue.
Film ini cukup singkat durasinya yaitu 89 menit. Pesan saja untuk yang tertarik buat nonton supaya nggak nonton saat ada anak-anak karena banyak perkataan kasar dan beberapa adegan dewasa. Juga nontonnya saat sudah buka puasa saja biar nggak batal puasanya. Score dari situs IMDb hanya 6,8/10. Hampir sama dengan Transformers 4 yang baru saja release. Dari gue, film ini bisa direkomendasikan buat yang suka film drama/drama-komedi yang (bisa dibilang) garing tapi ceritanya berbobot. Bad Words does good!
**Maaf tidak nggak ada fotonya. Nggak bisa diupload lewat handphone nih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar