Siapa Dia

Minggu, 29 Juni 2014

TRANSFORMERS : Age of Extinction

Dua hari setelah nonton, gue bener-bener niat menyelesaikan review gue ini dan akhirnya beneran selesai. Gue sendiri juga bingung kenapa gue semales ini nulis tentang film keren sekelas Transformers. Oh iya, sebelumnya komentar soal salah satu film yang paling ditunggu musim panas tahun ini, gue mau cerita sedikit. Gue melanggar apa yang gue tulis sendiri di twitter yaitu mau nonton film ini saat pulang kampung dengan tujuan nonton versi 3D. Secara Transformers gitu yah. Hal itu dikarenakan teman baru gue yang jadi new comer di Jember, Mas Bumi ngajak nonton akhirnya gue nonton juga siang tadi dengan versi 2D. Jadi nggak bisa deh komentar soal sensasi 3D gimana. By the way, terimakasih ya Mas Bumi :D




Transformers: Age of Extinction (TAoE) merupakan trilogi sequel dari Transformers series. Jadi jangan mengharap bisa melihat Shia Labeouf lagi ya karena di film ini nggak ada lagi Witwicky. Pemeran utama TAoE adalah Mark Wahlberg (The Fighter, 2010). Beliau jadi seorang Ayah di film ini. Untuk sinopsis film dan trailer TAoE bisa dicari sendiri ya. Sekarang, yuk mari bahas filmnya seperti apa.

Secara keseluruhan gue nggak begitu suka dengan film ini. Rasa puas pun nggak gue dapatkan setelah lampu studio bioskop menyala. Dengan durasi yang cukup panjang yaitu 165 menit, buat gue pribadi nggak begitu bikin 'wah' film ini. Mungkin ini salah satu alasan kenapa gue males nulis tentang film ini langsung setelah nonton tapi kalau gue ngakunya suka nonton film seharusnya suka nggak suka harus tetep ditulis kan?

Well, kita awali dari ceritanya. Ceritanya jelas jauh berbeda dari trilogi pertama. Kali ini yang jadi pahlawannya adalah seorang ayah, bukan anak-anak lagi. Namun tetap mempertahankan sosok pahlawan yang underdog dan cenderung diremehkan, sama seperti di trilogi pertama. Bicara soal cerita, TAoE lebih berat. Gue merasa dicekoki dan diharuskan menyerap cerita sebanyak itu. Dari kehidupan si tokoh utama dan keluarganya, kerjasama CIA dengan Decepticon, adanya reinkarnasi Megatron yaitu Galvatron. Nah yang paling berat adalah sejarah lahirnya transformers dimana menjadi moment diperkenalkannya Dinobots pada TAoE. Mungkin karena ini film trilogi kedua dengan cerita baru jadi dibuat sejelas-jelasnya mengenai latar belakang cerita untuk dibawa sampai sequel-sequel selanjutnya. Tapi menurut gue secara keseluruhan terlalu berbelit dan terasa dimampatkan. Meski beberapa sentilan lucu mampu menaikan mood kita agar tidak bosan sepanjang menonton film ini.

Pada film ini juga banyak memunculkan adegan berkelahi. Mungkin karena setting film diambil di Tiongkok, China yang memang terkenal akan film bela diri sehingga dimasukanlah scene berkelahi yang lebih banyak dibanding trilogi yang pertama.

Ada yang ganjil menurut gue dari cerita TAoE, yaitu Cade dapat memperbaiki Optimus Prime, munculnya dinobot, dan bagaimana hancurnya para autobot buatan. Sebenarnya gue bingung kenapa harus menampilkan dinobot. Awal poster TAoE yang ada dinobotnya gue sudah kecewa. Kenapa harus dinobot pertanyaannya untuk menceritakan sejarah terdahulu dari transformers dan planetnya. Ini membuat Transformers jadi makin fiksi menurut gue. Beda sama film kembarannya Pacific Rim yang menampilkan Kaiju sungguhan, bukan robot yang membuat filmnya masih masuk akal dan tidak kehilangan science pada genrenya yang sci-fi.
Hancurnya para autobot buatan juga membingungkan. Sebelumnya diceritakan dan ditunjukan bahwa autobot sulit dihancurkan apalagi hanya dengan tembakan. Bagi yang sudah nonton pasti ingat adegan Bumblebee melawan salah satu autobot buatan di jalan layang. Setelah autobot tersebut hancur akibat tembakan dari Bumblebee, Ia kembali utuh. Jadi kayak unbeatable gitu deh. Hal itu dikarenakan unsur dasar dari transformers sudah dimodifikasi menjadi lebih baik. Tetapi coba ingat lagi adegan perang terakhir antara autobot dengan autobot buatan. Para autobot buatan dengan sangat mudah dihancurkan dan tidak kembali lagi seperti sediakala. Itu menyimpang dari perang sebelumnya. Tidak konsisten. Yang terakhir, film ini menunjukkan kelemahan Optimus Prime. Sebuah autobot, seorang ksatria dari luar angkasa dapat 'disembuhkan' oleh seorang mekanik kacangan. Istilahnya begini, seorang pejabat yang sakit pasti mendapat perawatan yang prima dari rumah sakit. Sama halnya dengan Optimus Prime yang seharusnya dibuat 'as not easy as you do at your dirty garage' untuk memperbaikinya. Seakan teknologinya Optimus Prime tidak sehebat asalnya yang dari luar angkasa. Menurut gue itu kelemahan sih.

Soal para aktornya sih........ gue masih berat membandingkan dengan para aktor di trilogi pertama. Terasa nggak adil jadi nggak mau komentar. Cuma menurut gue sih belum meyakinkan. Masalahnya ini sequel trilogi yang berlatarbelakang cukup berbeda dari film-film sebelumnya jadi para aktor harus mampu meyakinkan dan menghidupkan tokoh-tokoh baru ini. Tentunya harus memberikan citra baru seperti layaknya film pertama.

Dari segi komputerisasinya atau animasinya keren banget. Gue sempat menganga pada saat Joshua Joyce (Stanley Tucci) ilmuwan yang merakit Galvatron memamerkan bagaimana unsur-unsur kimia dasar transformers berubah bentuk sesuai keinginannya pada rekan lab-nya yaitu Darcy Tirrel (Sophia Myles). Dari bulatan, berubah menjadi partikel lebih kecil yang dapat melayang. Itu yang gue suka. Kalau soal adegan berantem antar transformers ataupun transforming para autobot sudah tidak perlu dikomentar lagi karena keren seperti biasanya. Banyak slow motion yang makin menunjukkan detail adegan berantem di film ini.

Kalau komentar soal para autobots dalam versi mobil. Dari semua film Transformers gue lebih suka yang ini. Model mobilnya nggak begitu ribet, simpel untuk ukuran mobil sport, tapi berkelas.



Setelah gue cek di situs IMDb, ternyata TAoE mendapat skor rata-rata yaitu 6,6/10. Terjadi peningkatan sih dari film sebelumnya. Tapi dibanding film pertama Transformers, ini lumayan jauh dibawahnya. Kalau gue pribadi akan kasih skor film ini 6/10. Tapi setiap orang punya pendapat masing-masing. Kalau menurut kamu gimana?


*Mohon maaf kalau ada kesalahan nama. Lupa-lupa inget soalnya. Trims

Tidak ada komentar:

Posting Komentar