Siapa Dia

Rabu, 21 Maret 2012

Pesta Kelinci

dua hari yang lalu yaitu hari senin, gue dan tiga orang teman penelitian gue mengadakan sebuah pesta kecil-kecilan. pesta itu diadakan di rumah gue. kami berempat main masak-masakan saat itu. kenapa gue sebut masak-masakan karena kami memang masak tapi masaknya nggak jelas dan beberapa kali berubah resep mau di apakan bahan utama kami ini. bahan utamanya adalah........ kelinci.

dapat dari manakah kami kelinci itu? sebelumnya gue mau cerita, kami berempat adalah salah satu kelompok beruntung yang lolos Program Kreatifitas Mahasiswa Penelitian yang biasa diadakan secra tahunan oleh dikti. singkatnya, penelitian kami membutuhkan kelinci sebagai hewan coba. hari senin kemarin itu, tiga orang teman gue itu menyembelih (tepat nggak ya kata-katanya? emmm biarlah :p) kelinci kecil berwarna putih dengan bulu coklat lurus memanjang di punggungnya di FKG. bukan mereka yang menyembelih tapi petugas di FKG sana. kami tidak menggunakan semua bagian tubuhnya, hanya menggunakan bagian lambung. setelah lambungnya di lepaskan dari tubuh si kelinci, kelinci itu dibersihkan, di buang kulit dan bulunya serta kepala dan buntutnya kemudian di bawa kembali ke laboratorium kampus kami.

teman gue sekaligus senior gue bilang, "wah sayang banget rek iki. ayo di masak aja!" ajakan senior gue namanya mbak santi disambut riang oleh gue dan satu teman gue, bina. secara gue belum pernah makan daging kelinci, berhubung ada jadi kenapa nggak di coba. teman gue yang satu lagi sekaligus senior gue juga, mbak dhani wajahnya berbicara lain. agak mengerenyit dan takut atau geli mungkin, ya intinya begitulah. dia sebelumnya bilang kalau emang nggak doyan kelinci. tapi setelah di rayu dan demi kebersamaan akhirnya dia mau juga. setelah berdiskusi sejenak, akhirnya kami berempat meluncur ke rumah gue naik Bouges. semula mbak santi bawa motor tapi di titipkan ke kost bina supaya bisa naik mobil gue, saat itu gerimis juga sih.

sebelumnya kami sudah menyembelih kelinci besar warna coklat. dan kami merencanakannya untuk di masak juga. tapi karena saat itu jadwal gue padat dan bina juga mbak dhani nggak bisa akhirnya daging kelincinya di kasih buat gue. gue dan kakak gue semangat banget buat masak kelinci itu. kami sudah mempersiapkan pembakar dan dua plastik arang, rencananya akan kami sate. hemm yummy!
tapi, kami berdua dapat kejutan saat membuka plastik yang berisi kelinci yang sebelumnya gue masukkan ke freezer. gue letakkan kelincinya di tempat cuci piring. kami berdua agak geli buat megang kelincinya jadi gue berinisiatif untuk pake handscoon hehehe. kejutannya adalah, ternyata isi perutnya belum di buang, tulangnya, masih ada, dan yang paling buat gue geli adalah.. buntutnya masih ada dan berbulu!

ada problem pas upload, jadi gak gitu bagus fotonya. maaf ya :D


seketika itu gue nggak mau makan kelinci itu. nggak tega sekaligus geli melihat masih ada buntut bulat coklat kecilnya. kakak gue segera menghubungi temannya, kak lola untuk menawarkan mau nggak kelinci ini buat dia. dan kak lola pun mau! haha alhamdulillah si mick jagger (panggilan buat si kelinci dari bina) nggak terbuang sia-sia jadi bangkai tapi bisa berguna walaupun nggak digunakan sama gue.

tapi untuk yang kali ini, nggak berulang kok. buntutnya sudah tidak ada dan dagingnya bersih dari bulu. bina, si tukang jagal kelinci langsung beraksi setelah sampai dirumah gue dan meletakkannya di tempat cuci piring yang sama. bina sangat terampil membersihkan isi perut, jantung, paru-paru, dan lemak si kelinci. ia juga terampil meremukkan tulang-tulang si kelinci. bisa dilihat dari badannya juga hahahaha becanda.
gue membantu bina kok begitu juga mbak dhani dan mbak santi. tapi mbak dhani lebih banyak tidak membantu karena dia tukang racik bumbunya. dan bumbu buatannya enak loh :D

di tengah-tengah pembersihan bina menyuruh gue untuk memasak air yang nanti digunakan untuk merebus kelinci agar empuk. tapi hal itu dibatalkan karena rencana kami kelincinya akan kami sate/bakar jadi nggak perlu di rebus. kami nggak tahu yang kami lakukan benar apa nggak pokoknya jadi makanan, mateng, dan enak.
bumbu buatan mbak dhani selesai, bina pun juga sudah memotong-motong daging kelincinya. langsung, mbak santi mencampurkan daging dan bumbunya. kami nggak jadi buat sate kelinci, jadinya kami akan memasak oseng-oseng kelinci! yihaaa!

sebelum memilih memasak oseng-oseng kelinci, kami sempat beberapa kali merubah rencana. dari kelinci goreng, kelinci bakar, semur kelinci, sampai yang terakhir dipilih adalah oseng-oseng kelinci. kami nggak jadi membuat sate kelinci karena ternyata dirumah gue nggak ada minyak tanah. warung samping rumah dan warung terdekat lainnya nggak jual minyak tanah. pertanyaan bodoh yang gue tanyakan ke mbak santi saat pulang menuju rumah dari warung adalah, "kalau pake bensin bisa nggak ya mbak?"
ngek ngoooook! ya nggak mungkin bisa. bisa sih buat menyulut api tapi apa rasanya bau bensin masuk ke makanan. bisa-bisa bukan kenyang tapi keracunan.


oseng-oseng kelinci sudah selesai. kami berempat sangat senang. kami membawa piring, gelas, air minum, rice cooker, ke depan ruang tv. gue mengambil selembar koran di mobil untuk menjadi alas kami makan. kami makan dengan nikmatnya. ternyata daging kelinci sama aja kayak daging ayam cuma lebih keras seperti daging kambing. racikan bumbunya pun pas sekali. kami makan sambil bertukar cerita tertawa terbahak-bahak. tak lupa kami mengabadikan kebersamaan itu (bahasa macam apa ini?) dengan foto-foto.

lupa foto pas baru jadi, ini uda dimakas setengahnya :p


 

acara makan-makan selesai. kami tidur-tiduran dan duduk-duduk di depan tv sambil menonton tv. seperti halnya cewek kalau ngumpul, kami pun melakukan hal yang sama yaitu bergosip. kami membicarakan cowok-cowok yang menjadi center of eye di kampus kami, maksudnya cowok ganteng di kampus kami. banyak hal yang kami saling tidak ketahui mengenai orang-orang itu. tawa pun tak bisa ditahan.

waktu pun sudah menunjukkan pukul 8.40 malam waktu itu. bina, mbak dhani, dan mbak santi membereskan perlengkapannya lalu gue antar pulang ke kost masing-masing.

yaaaah.. begitulah pesta kami kelinci-kelincian. eh salah, kecil-kecilan hehe. sebulan lagi, kami akan membeleh kelinci lagi untuk percobaan. semoga kami dapat yang besar jadi nanti kalau di masak bisa dapat lebih banyak lagi. ada yang mau ikut?

1 komentar: