Film horor penutup bulan halloween yang saya tonton kali ini adalah Ouija. Sebenarnya saya tidak berniat dan berencana menonton film ini karena sejak awal saya nggak pernah denger atau baca berita tentang film Ouija yang cukup bertolak belakang dengan Annabelle. Saya pun tahu film ini dan berniat menontonnya beberapa hari sebelum tanggal tayangnya di Indonesia yaitu 28 Oktober 2014 kemarin. Well, let's talk about it. Seperti biasa, untuk sinopsis dan trailer cari sendiri ya.
Sudah jelas sekali di poster filmnya saja Ouija ini mengingatkan kita
dengan Jelangkung. Permainannya sama, menggunakan papan yang berisi
angka dan huruf, dan memanggil arwah tujuannya. Jadi bagi yang belum
tahu, Ouija ini Jelangkung versi barat lah ringkasnya. Dari poster
filmnya cukup seram. Mempertunjukkan papan Ouija dengan seorang
perempuan yang duduk melayang sambil memainkannya. Dan tentu, ada
sesosok bayangan gelap di belakang perempuan itu.
Sumber: Google |
Jujur, Michael Bay yang menjadi produser di film inilah yang menjadi alasan terkuat saya nonton film Ouija. Saya nggak lihat ceritanya, aktornya, dan sutradaranya. Cuma Michael Bay yang jadi patokan saya film ini harus ditonton. Karena sebelumnya saya nggak pernah nonton film Michael Bay yang bergenre horor. Yah walaupun disini sutradaranya bukan Bay ya tapi Stiles White yang ternyata film ini merupakan film pertama yang digarapnya sebagai sutradara.
Dilihat dari setting ceritanya, film Ouija cukup segar karena memunculkan era kekinian. Terasa lebih muda dan tidak membosankan. Apalagi dengan dimasukannya aktor-aktor muda yang membawa kesan bahwa di jaman serba canggih seperti sekarang ini, hal-hal gaib masih terjadi.
Dilihat dari ceritanya, film Ouija termasuk standard. Sekumpulan anak muda yang memainkan Ouija untuk berkomunikasi dengan temannya yang baru meninggal, kemudian satu per satu mengalami kejadian aneh dan meninggal blablabla. Pembedanya adalah film ini sedikittttttt sekali menampilkan romantisme anak muda. Sudah rahasia umum ya, tidak hanya film horor Indonesia saja yang menyisipkan paha dan dada tapi film horor barat juga seperti itu. Tapi film ini berbeda. Jadi, bagi yang mencari film horor tanpa embel-embel, ini bisa jadi salah satu alternatif. Alternatif yang ke sekian.
Sumber: Google |
Menurut saya semua film tidak ada yang 100% bagus dan mampu memuaskan penonton. Ouija juga menjadi salah satunya. Terdapat kelebihan dan kekurangan dalam film ini.
Kelebihan dari film ini yang terbesar menurut saya adalah opening scene-nya yang cukup seram. Adegan gantung diri dengan lampu kelap-kelip sebagai talinya cukup mengagetkan dan mampu membawa antusiasme penonton beberapa tingkat lebih tinggi di awal film sehingga membentuk sugesti kalau film ini beneran seram. Jadi, buat saya opening scene-nya sukses.
Selain opening scene, kelebihan film ini adalah munculnya aktor yang aktingnya sangat baik di Insidious, Lin Shaye sebagai Paulina Zander, saudara kandung si hantu. Perannya di film Ouija menambah nuansa seram satu tingkat lebih tinggi. Mungkin kalau nggak ada Lin Shaye, film ini kentang alias kena tanggung seramnya.
Scene unggulan versi saya adalah saat Isabelle (Bianca Santos) kerasukan dan meninggal di kamar mandi. Yang membuat saya suka scene ini adalah cara matinya. Isabelle dibuat melayang lalu dijatuhkan dengan keras sehingga kepala terbentuk westafel. Itu sih buat saya serem karena dijatuhkannya keras sekali.
Kelebihan lain film ini adalah sosok hantunya yang tidak terlalu sering dan terlalu jelas. Hal itu membuat nuansa tegangnya dan deg-degannya terasa. Sosok hantunya jelas saat di akhir-akhir film saja.
Adegan menjelang Isabelle kesurupan. Favorit! |
Sedangkan kelemahan film Ouija menurut saya adalah karakter tokoh utama film ini, Laine Morris (Olivia Cooke) sama sekali tidak menunjukkan rasa bersalah atas kematian teman-temannya akibat tindakannya yang ngotot bermain Ouija. Sepanjang film saya menantikan adegan frustasi atau stres dari Laine tapi ternyata tidak ada. Tidak masuk akal dan manusiawi saja. Jadi, penonton pun juga tidak begitu tenggelam kedalam cerita. Benar-benar egois. Kelemahan lain film ini adalah akting para aktornya yang biasa-biasa saja. Hehe. Hal ini sangat disayangkan karena para pemainnya tidak mampu membawa film Ouija ini lebih kuat sekuat nuansa yang sudah dibawa papan Ouija itu sendiri.
Film ini mendapat skor kecil di situs IMDb yaitu 4,4/10 meskipun di awal penayangannya Ouija masuk dan menjadi jawara di daftar 10 besar box office. Namun saya setuju sih dan memaklumi kenapa film ini mendapat skor dibawah rata-rata. Yah, yang masih pengen ketularan nuansa halloween mungkin film ini bisa dijadikan alternatif nonton untuk malem minggu kali ini. Anyway, Selamat nonton! Selamat malam minggu!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar